Agen Judi Online

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 27 Agustus 2019

Cerita Sex Kepuasan Libido Ketika Ngesex Dengan Dosen



Cerita Hot Terbaik - Sebut saja namaku Rudi, Aku adalah mahasiswa tingkat akhir di sebuah universitas di Surabaya, Di kampus aku mempunyai seorang dosen yang cantik dan lembut. Namanya Bu Via. Berkenaan dengan Bu Via, ada sesuatu yang membuat kehidupanku lebih indah dan menyenangkan selama hampir tiga bulan ini

Bermula pada suatu siang ketika aku melakukan bimbingan suatu tugas akhir Di jurusanku sebelum masuk ke skripsi, seorang mahasiswa harus mengambil tugas akhir mengerjakan sebuah desain Bu Via adalah pembimbingku untuk tugas tersebut

Bimbingan berlangsung singkat saja, karena Bu Via ada tugas lain di luar kampus saat itu Ketika selesai, Bu Via bilang padaku agar datang ke rumahnya saja pada malam harinya untuk melanjutkan bimbingan Malamnya aku datang.

Rumahnya ada di sebuah kompleks perumahan yang sepi dan tenang Bu Via sudah bercerai dari suaminya Ia berumur sekitar 37 tahun, dengan seorang anak yang masih bersekolah TK Meskipun sudah berumur 37 tahun, namun Bu Via masih kelihatan seperti baru lepas ABG saja Kulitnya putih, bersih dan segar

Bodinya langsing, meskipun tidak terlalu tinggi Pada kaki dan tangannya ditumbuhi bulu-bulu halus, tapi cukup lebat, yang kontras dengan kulitnya yang putih itu Saat itu merupakan liburan TK-SD dan anaknya sedang berlibur di rumah sepupunya yang seumur dengan dia

Aku dan Bu Via sebenarnya memang sudah cukup akrab Dia pernah menjadi dosen waliku dan beberapa kali aku pernah datang ke rumahnya, sehingga aku tidak canggung lagi Apalagi dalam banyak hal selera kami sama, misalnya soal selera musik Setelah bimbingan selesai, kami hanya mengobrol ringan saja Kemudian Bu Via minta tolong padaku

“Rud, slot lemari pakaian di kamarku rusak, bisa minta tolong diperbaiki?”, begitu katanya malam itu


Kemudian aku dibawa naik ke lantai dua, ke kamarnya Kamarnya wangi Penataan interiornya juga indah Kurasa wajar saja, sejak semula aku tahu ia punya selera yang bagus Itu pula yang membuat kami akrab, kami juga sering memperbincangkan soal-soal seperti itu, selain soal-soal yang berkaitan dengan kampus Aku tersenyum ketika melihat sebagian isi lemari pakaiannya.

Lingerie-nya didominasi warna hitam Aku juga menyukai warna seperti itu Warna seperti itu sering pula kusarankan pada Kiki cewekku untuk dipakainya, karena dengan pakaian dalam seperti itu membuatku lebih bergairah Bu Via hanya tersenyum melihatku “terkesan” menyaksikan tumpukan lingerie-nya

Dengan serius kuperbaiki slot pintu lemarinya yang rusak Ia keluar meninggalkanku sendirian di kamarnya Sesaat kemudian pekerjaanku selesai Saat itu Bu Via masuk Tiba-tiba tanpa kusangka, ia melap peluh di dahiku dengan lembut. AC di kamarnya memang dimatikan, sehingga udara gerah

“Panas Rud? Biar AC-nya kuhidpkan”, begitu katanya sambil menghidupkan AC

Saat kekagetanku belum hilang, ia kembali melap keringat di dahiku Dan kali ini bahkan dengan lembut ia mendekatkan wajahnya ke wajahku Segera aku menyambar aroma wangi dari tubuhnya hingga membuat jantungku berdetak tidak seperti biasanya

Bahkan kemudian ia melanjutkan membuat detak jantungku semakin kencang dengan mendekatkan bibirnya ke bibirku Sesaat kemudian kusadari bibirnya dengan lembut telah melumat bibirku Kedua tangannya dilingkarkan ke leherku dan semakin dalam pula aroma wangi tubuhnya terhirup napasku, yang bersama tindakannya melumat bibirku, kemudian mengalir dalam urat darahku sebagai sebuah sensasi yang indah.

Ia terus melumat bibirku Lalu tangannya pelan-pelan membuka satu persatu kancing kemejaku Saat itu aku mulai mampu menguasai diriku Maka dengan pelan-pelan pula kubuka kancing blusnya Setelah kemejaku lepas, ia menarik resliting jeansku Begitu pula yang kulakukan dnegan roknya, kutarik resliting yang mengunci rokya Kemudian ia melepaskan bibirnya dari bibirku dan membuka matanya

Saat itu aku terbelalak melihat keindahan yang ada di depan mata Payudaranya sedang-sedang saja, tapi indah dan terlihat kencang dibungkus bra hitam bepotongan pendek berenda yang membuat barang indah itu tampak semakin indah

Payudaranya seolah “hanging wall” yang mengundang seorang climber untuk menaklukkannya dengan hasrat yang paling liar Dan menengok ke bawah, aku semakin dibuat terkesan serta jantungku juga semakin berdetak kencang

Di balik celana dalam dengan potongan yang pendek yang juga berwarna hitam berenda yang indah, tersembul bukit venus yang menggairahkan Di tepi renda celana itu, tampak rambut yang menyembul indah melengkapi keindahan yang sudah ada

Kulihat Bu Via juga tersenyum menatap lonjoran tegang di balik celana dalamku Tangannya yang lembut mengelus pelan lonjoran itu Sensasi yang menjelajahi aliran darahku kemudian menggerakkan tanganku mengelus bukit venusnya Ia tampak memejam sesaat dengan erangan yang pelan ketika tanganku menyentuh daging kecil di tengah bukit venus itu. Prediksi Bola Akurat

Ia kemudian melanjutkan tindakannya melumat bibirku dengan lembut Bibirnya yang lembut serta napasnya yang wangi kembali membuatku dialiri sensasi yang memabukkan Ia rupanya memang sabar dan tidak terburu-buru dengan libido nya untuk segera menuju ke puncak kenikmatan

Bibirnya kemudian ia lepaskan dari bibirku dan ia menyelusuri leherku dengan bibirnya Napasnya membelai kulit leherku sehingga terasa geli namun nikmat Kadang-kadang ia mengginggit leherku namun rupanya ia tidak ingin meninggalkan bekas Ia tahu bahwa aku punya pacar, karena belum lama, Kiki kuperkenalkan padanya saat kami bertemu di sebuah toko buku

Ia kemudian turun ke dadaku dan mempermainkan puting susuku dengan mulutnya, yang membuat aliran darahku dialiri perasaan geli tapi nikmat Semakin ke bawah ia diam sesaat menatap batang yang tersembunyi di balik celana dalamku, yang waktu itu juga berwarna hitam

Sesaat ia mempermainkannya dari luar Ia kemudian dengan lembut menarik celana dalamku Ia tersenyum ketika menyaksikan penisku yang tegak dan kencang, seperti mercu suar yang siap memandu pelayaran gairah libido kewanitaannya

Dengan lembut ia kemudian mengulum penisku Maka aliran hangat yang bermula dari permukaan syaraf penisku pelan-pelan menyusuri aliran darah menuju ke otakku Aku serasa diterbangkan ke awan pada ketinggian tak terukur Bu Via terus mempermainkan lonjoran daging kenyal penisku itu dengan kelembutan yang menerbangkanku ke awang-awang.

Caranya mempermainkan barang kejantananku itu sangat berbeda dengan Kiki cewekku Kiki melakukannya dengan ganas dan panas, sedangkan Bu Via sangat lembut seolah tak ingin melewatkan seluruh bagian syaraf yang ada di situ Cukup lama Bu Via melakukan itu

Ketika perjalananku ke awang-awang kurasakan cukup, kutarik penisku dari dekapan mulut lembutnya Giliran aku yang ingin membuat dia terbang ke awang awang Maka kubuka bra yang menutupi payudara indahnya Semakin terperangahlah aku dengan keindahan yang ada di depan mataku

Di depanku bediri dengan tegak bukit kembar yang indah sekaligus menggairahkan Di sekitar puncak bukit itu, di sekitar putingnya yang merah kecoklatan, tumbuh bulu-bulu halus Menambah keindahan buah dadnya Tapi aku tidak memulainya dari situ Aku hanya mengelus putingnya sebentar Itupun aku sudah menangkap desah halus yang keluar dari bibir indahnya

Kumulai dari lehernya Kulit lehernya yang halus licin seperti porselen dan wangi kususuri dengan bibirku yang hangat Ia mendesah terpatah-patah Apalagi ketika tanganku tak kubiarkan menganggur Jari-jariku memijit lembut bukit kenyal di dadanya dan kadang-kadang kupelintir pelan puting merah kecoklat-coklatan yang tumbuh matang di ujung buah dadanya itu

Kurasakan semakin lama puting itu pun semakin keras dan kencang Setelah puas menyusuri lehernya, aku turun ke dadanya Dan segera kulahap puting yang menonjol merah coklat itu Ia menjerit pelan Tapi tak kubiarkan jeritannya berhenti

Kusedot puting itu dengan lembut Ya, dengan libido yg lembut karena aku yakin gaya seperti itulah yang diinginkan orang seperti Bu Via Mulutku seperti lebah yang menghisap kemudian terbang berpindah ke buah dada satunya Tapi tak kubirakan buah dada yang tidak kunikmati dengan mulutku, tak tergarap Maka tangankulah yang melakukannya Kulakukan itu berganti-ganti dari buah dada satu ke buah dadanya yang lain. 

Setelah puas aku turun bukit dan kususuri setiap jengkal kulit wanginya Dan saat aku semakin turun kucium aroma yang khas dari barang pribadi seorang perempuan Aroma dari vaginanya Semakin besarlah gairah libido yang mengalir ke otakku Tapi aku tidak ingin langsung menuju ke sasaran

Cara Bu Via membuatku melayang rupanya mempengaruhiku untuk tenang, sabar dan pelan-pelan juga membawanya naik ke awang-awang Maka dari luar celana dalamnya, kunikmati lekuk bukit dan danau yang ada di situ dengan lidah, bibir dan kadang-kadang jari-jemariku Kusedot dengan nikmat bau khas libido yang keluar dari sumur yang ada di situ

Setelah cukup puas, baru kutarik celana dalamnya pelan-pelan Aku tersentak menyaksikan apa yang kulihat Bukit venus yang indah itu ditumbuhi rambut yang lebat Tapi terkesan bahwa yang ada di situ terawat Meski lebat, rambut yang tumbuh di situ tidak acak-acakan tapi merunduk indah mengikuti kontur bukit venus itu Walaupun aku pernah membayangkan apa yang tumbuh di situ, tapi aku tidak mengira seindah itu

Ya, aku dan teman-temanku sering bergurau begini saat melihat Bu Via: jika rambut di tempat yang terbuka saja subur, apalagi rambut di tempat yang tersembunyi Dan ternyata aku bisa membuktikan gurauan itu Ternyata rambut di tempat itu memang luar biasa

Bahkan aku yang semula berpikir rambut yang menghiasai vagina Kiki luar biasa karena subur dan indah, kemudian menerima kenyataan bahwa ada yang lebih indah, yaitu milik Bu Via ini Dari samping keadaan itu seperti taman gantung yang terawat saja.

Segera berkelebat pikiran dalam otakku, betapa menyenangkannya tersesat di hutan teduh dan indah itu Maka aku segera menenggelamkan diri di tempat itu, di hutan itu Lidahku segera menyusuri taman indah itu dan kemudian melanjutkannya pada sumur di bawahnya Maka Bu Via menjerit kecil ketika lidahku menancap di lubang sumur itu

Di lubang vaginanya Bau khas vagina yang keluar dari lubang itu semakin melambungkan gairah libido ku Dan jeritan kecil itu kemudian di susul jeritan dan erangan patah-patah yang terus menerus serta gerakan-gerakan serupa cacing kepanasan Dan kurasa ia memang kepanasan oleh gairah libido yang membakarnya

Aku menikmati jeritan libido itu sebagai sensasi lain yang membuatku semakin bergairah pula menguras kenikmatan di lubang sumur vaginanya Lendir hangat khas yang keluar dari dinding vaginanya terasa hangat pula di lidahku Kadang-kadang kutancapkan pula lidahku di tonjolan kecil di atas lubang vaginanya Di klitorisnya Maka semakin santerlah erangan-erangan libido Bu Via yang mengikuti gerakan-gerakan menggelinjang Demikian kulakukan hal itu sekian lama

Kemudian pada suatu saat ia berusaha membebaskan vaginanya dari sergapan mulutku Ia menarik sebuah bangku rias kecil yang tadi menjadi ganjal kakinya untuk mengangkang Aku dimintanya duduk di bangku itu Begitu aku duduk, ia kembali memagut penisku dengan mulutnya secara lembut Tapi itu tidak lama, karena ia kemudian memegang penisku yang sudah tidak sabar mencari pasangannya itu

Bu Via membimbing daging kenyal yang melonjor tegang dan keras itu masuk ke dalam vaginanya dan ia duduk di atas pangkuanku Maka begitu penisku amblas ke dalam vaginanya, terdengar jeritan kecil yang menandai kenikmatan yang ia dapatkan

Aku juga merasakan kehangatan mengalir mulai ujung penisku dan mengalir ke setiap aliran darah Ia memegangi pundakku dan menggerakkan pinggulnya yang indah dengan gerakan serupa spiral Naik turun dan memutar dengan pelan tapi bertenaga

Suara gesekan pemukaan penisku dengan selaput lendir vaginanya menimbulkan suara kerenyit-kerenyit yang indah sehingga menimbukan sensasi tambahan ke otakku Demikian juga dengan gesekan rambut kemaluannya yang lebat dengan rambut kemaluanku yang juga lebat

Suara-suara erangan dan desahan napasnya yang terpatah-patah, suara gesekan penis dan selaput lendir vaginanya serta suara gesekan rambut kemaluan kami berbaur dengan suara lagu mistis Sarah Brightman dari CD yang diputarnya Domino 99

Barangkali ia memang sengaja ingin mengiringi permainan cinta kami dengan lagu-lagu seperti itu Ia tahu aku menyukai musik demikian Dan memang terasa luar biasa indah, pada suasana seperti itu Apalagi lampu di kamar itu juga remang-remang setelah Bu Via tadi mematikan lampu yang terang

Dengan suasana seperti itu, rasanya aku tidak ingin membiarkan setiap hal yang menimbulkan kenikmatan menjadi sia-sia Maka aku tidak membiarkan payudaranya yang ikut bergerak sesuai dengan gerakan tubuhnya menggodaku begitu saja Kulahap buah dadanya itu Semakin lengkaplah jeritannya

Matanya yang terpejam kadang-kadang terbuka dan tampak sorot mata yang aku hapal seperti sorot yang keluar dari mata Kiki saat bercinta denganku Sorot matanya seperti itu Sorot mata nikmat yang membungkus perasaan libido nya. Sekian lama kemudian ia menjerit panjang sambil meracau

“Ah Aku Aku orgasme, Rud!”

Sesaat ia terdiam sambil menengadahkan wajahnya ke atas, tapi matanya masih terpejam Kemudian ia melanjutkan gerakannya Barangkali ia ingin mengulanginya dan aku tidak keberatan karena aku sama sekali belum merasakan akan sampai ke puncak kenikmatan itu

Sebisa mungkin aku juga menggoyangkan pinggulku agar dia merasakan kenikmatan yang maksimal Jika tanganku tidak aktif di buah dadanya, kususupkan di selangkangannya dan mencari daging kecil di atas lubang vaginanya, yang dipenuhi oleh penisku

Meskipun Bu via seorang janda dan sudah punya anak, aku merasa lubang vaginanya, seperti seorang ABG saja Tetap rapat dan singset Otot vaginanya seakan mencengkeram dengan kuat otot penisku Maka gerakan pinggulnya untuk menaik turunkan bukit venus vaginanya menimbulkan kenikmatan libido yang luar biasa Dan sejauh ini aku tidak merasakan tanda-tanda lahar panasku akan meledak

Bu Via memang luar biasa, ia seperti tahu menjaga tempo permainannya agar aku bisa mengikuti caranya bermain Ia seperti tahu menjaga tempo agar aku tidak cepat-cepat meledak Memang sama sekali tidak ada gerakan liar

Yang dilakukannya adalah gerakan-gerakan lembut, tapi justru menimbulkan kenikmatan yang luar biasa, terutama karena aku jarang bercinta dengan perempuan lembut seperti itu Sekian lama kemudian aku mendengar lagi ia meracau

“Ah Ah Ini yang kedua Rud, aku orgasme Uhh!” Di susul jeritan panjang melepas kenikmatan itu

Tapi kemudian ia memintaku mengangkatnya ke ranjang, tanpa melepaskan penisku yang masih menancap di lubang vaginanya Ia memintaku menidurkannya di ranjang tapi tak ingin melepaskan vaginanya dari penisku, yang sejauh ini seperti mendekap sangat erat Kulakukan pemintaannya itu Maka begitu ia telentang di ranjang, aku masih ada di atasnya Penisku pun masih masuk penuh di dalam vaginanya

Kami melanjutkan permainan cinta yang lembut tapi panas dengan libido itu. Kini aku berada di atas, maka aku lebih bebas bermanuver Maka dengan gerakan seperti yang sering kulakukan jika aku berhubungan seks dengan Kiki, cepat dan bertenaga, kulakukan juga hal itu pada Bu Via Tapi sesaat kemudian ia berbisik dengan mata yang masih terpejam

“Pelan-pelan saja, Rud Aku masih ingin orgasme”

Aku tersadar apa yang telah kulakukan Maka kini gerakanku pelan dan lembut seperti permintaan Bu Via Kini erangan dan desahan patah-patahnya kembali terdengar Ia menarik punggungku agar aku lebih dekat ke badannya Aku maklum Tentu ia ingin mendapatkan kenikmatan yang maksimal dari gesekan-gesekan bagian tubuh kami yang lain

Dan Bu Via memang benar, begitu dadaku bergesekan dengan buah dadanya, semakin besarlah sensasi kenikmatan yang kudapat Kurasa demikian juga dengannya, karena jeritannya berubah semakin santer Apalagi saat aku juga melumat bibir merahnya yang menganga, seperti bibir vaginanya sebelum aku menusukkan penisku di situ

Meskipun jeritannya agak bekurang karena kini mulutnya sibuk saling melumat bersama mulutku, tapi aku semakin sering mendengar ia mengerang dan terengah-engah kenikmatan Hingga beberapa saat kemudian aku mendengar ia meracau seperti sebelumnya

“Aku Ah Aku Uh Yang ketiga Aku orgasme, Rud Ahh”

Setelah jeritan panjang itu, matanya terbuka Tampak sorot matanya puas dan gembira Kemudian ia berbisik terengah-engah

“Aku Aku Sudah cukup, Rud Saatnya untuk kamu”

Aku tahu yang dia maksudkan, maka kemudian pelan-pelan semakin kugenjot gerakanku dengan libido dan semakin bertenaga pula Ia kini membiarkanku melakukan itu Kurasa Bu Via memang sudah puas mendapatkan orgasme sampai tiga kali Sekian lama kemudian kurasakan lahar panasku ingin meledak

Penisku berdenyut-denyut enak, menandai bahwa sebentar lagi akan ada ledakan dahsyat libido yang akan melambungkanku ke awang-awang Maka aku berusaha menarik penisku dari lubang vaginanya yang nikmat itu Tapi Bu Via menahan penisku dengan tangan lembutnya

“Biarkan. Biarkan Saja di vaginaku, Rud Aku ingin merasakan sensasi cairan hangat itu Di vaginaku Uhh Uhh”

Maka ketika lahar panas dari penisku benar-benar meledak, kubiarkan ia mengendap di sumur vagina milik Bu Via, dengan diiringi teriakan nikmat libido ku. Setelah itu, Bu Via memintaku untuk tetap berada di atas tubuhnya barang sesaat

Dengan lembut ia menciumi bibirku dan tangannya mengusap-usap puting susuku Aku juga melakukan hal yang sama dengan mengusap-usap buah dadanya yang saat itu basah karena keringat Dan memang sensasi libido yang kurasakan luar biasa

Cooling down yang diinginkan Bu Via itu membuatku merasa seakan-akan aku sudah sangat dekat dengan Bu Via Aku merasa ia seperti kekasihku yang sudah sering dan sangat lama bermain cinta bersama Aku merasa sangat dekat Maka begitu aku merasa sudah cukup, aku menarik penisku yang sebenarnya masih sedikit tegang dari lubang vaginanya

Tampak air muka Bu Via sedikit kacau Wajahnya berkeringat dan anak rambutnya satu dua menempel di dahinya Kami kemudian pergi ke kamar mandi pribadinya di kamar itu Kamar mandinya juga wangi Sambil bergurau, aku menggodanya

“Ibu Justru kelihatan cantik setelah bercinta” Ia hanya tertawa mendengar gurauanku
“Memang setelah bercinta denganmu tadi, seluruh pori-poriku seperti terbuka Aku sedikit capai tapi merasa segar”, jawabnya dengan berbinar-binar

Ia tampaknya memang puas dengan permainan cinta kami Di bawah shower, kami membersihkan diri dengan mandi bersama-sama Kadang-kadang kami saling membersihkan satu sama lain Ia membersihkan penisku dengan sabun dan aku membersihkan sekitar vaginanya juga Ia tertawa geli saat aku dengan halus mengusap-usap vaginanya dan rambut kemaluannya yang lebat itu

Setelah itu, kami duduk-duduk saja di sofa di depan TV Kami menonton TV, sambil mengobrol dan menikmati kopi panas yang ia buat Tapi ia masih membiarkan pemutar CD-nya hidup Kali ini suara Deep Forest yang juga mistis mengisi suasana ruangan itu

“Kamu tadi luar biasa, Rud ” katanya memujiku
“Meskipun masih muda, kamu bisa bercinta dengan sabar Aku sampai mendapat orgasme tiga kali” Ia tersenyum Matanya berbinar-binar
“Ah, itu juga karena Ibu. Gerakan Ibu yang sabar dan lembut membuat saya juga terpengaruh ”

Kami mengobrol sampai malam

Ia kemudian berkata, “Menginap di sini saja, Rud Ini sudah malam Besok pagi-pagi sekali kamu bisa pulang ” Setelah berpikir sejenak aku mengiyakan sarannya

“Kalau begitu masukkan saja motormu di garasi” katanya sambil memberikan kunci garasi

Maka aku turun untuk memasukkan motor ku ke garasi seperti yang di sarankan Bu Via Ketika aku naik kembali ke atas, ia sudah berganti pakaian dengan gaun tidur terusan yang tipis dan halus, sehingga potongan tubuhnya tampak

“Kopinya tambah lagi, Rud?” tanyanya

Aku mengiyakan saja Saat ia meraih cangkir kopi di meja, aku menangkap pemandangan indah di balik pakaiannya yang tali pinggangnya tidak diikat dengan ketat Ia tidak memakai bra-nya, sehingga buah dadanya yang tadi kunikmati, tampak dengan jelas

Mulus dan indah Pemandangan itu membuat aliran darahku berdesir kembali Apalagi saat aku mencium aroma parfum dari tubuhnya, lembut dan menggairahkan Beda dengan aroma yang dia pakai sebelum kami berhubungan seks tadi

Sesaat kemudian ia telah kembali sambil membawa dua cangkir kopi Tali pinggang pakaiannya yang semakin longgar membuat pemandangan indah di baliknya semakin tampak Apalagi saat ia duduk, pakaiannya yang tersingkap menampakkan paha putih mulusnya, yang ditumbuhi bulu-bulu halus Serta sedikit bukit venus yang di pinggir celana dalamnya tersembul rambut yang menggairahkan Kami kembali mengobrol

Ia kemudian menatapku lama, sambil bertanya,

“Kau tidak capek, Rud?”
“Tidak”, jawabku

Sekali lagi ia menatapku lama lalu tangannya merangkul leherku dan sesaat kemudian ia telah melumat bibirku kembali dengan lembut Kali ini tanganku segera meraba buah dada di balik pakaiannya yang longgar yang sejak tadi sudah menggodaku Ia masih melumat bibirku saat tangannya pelan-pelan membuka kancing kemejaku dan kemudian melanjutkannya dengan menarik resliting celanaku

Begitu aku tinggal mengenakan celana dalam, ia juga melepas gaun tidurnya Tinggallah kami berdua hanya memakai celana dalam Kemudian aku menyambar buah dadanya Maka semakin lama, seiring dengan jeritan kecilnya yang terpatah-patah, buah dadanya semakin kenyal dan mengeras Ia menarik payudaranya dari mulutku Kemudian tangannya menarik celana dalamku Sejenak kemudian ia telah mengulum penisku yang sejak tadi juga sudah tegang dan keras Tapi yang dilakukannya tidak lama

Ia memintaku untuk tidur telentang di sofa Lalu ia melepas celana dalamnya dan telungkup di atasku Ia membelakangiku Vaginanya yang sudah mulai basah berlendir dan kelihatan merah didekatkannya di atas mulutku Sedangkan ia segera menangkap penisku yang berdiri tegak dan mengulumnya

Maka kami bedua saling mengulum, saling menjilati dan saling menyedot Kadang-kadang ia berhenti melakukan aksinya Barangkali karena ia lebih dikuasai oleh perasaan nikmat karena lubang vaginanya yang merah segar serta klitorisnya kupermainkan dengan mulut dan lidahku Ia mendesah mengerang terpatah-patah. 

Setelah ia puas dan ingin segera memulai aksi puncak, ia menggeser pinggulnya menjauh dari mulutku, menuju penisku yang semakin lama kurasakan semakin keras Tangannya menangkap penisku dan membimbingnya memasuki vaginanya Dengan masih membelakangiku, ia menggoyang pinggulnya dengan lembut Tapi sesaat kemudian, ia berbalik menghadapku

Gerakannya saat ia berbalik menimbukan gesekan pada penisku yang luar biasa Membuat sensasi yang semakin nikmat Maka dengan menghadapku ia melanjutkan gerakan spiral pinggulnya tetap dengan halus Naik turun, maju mundur dan memutar Aku juga berusaha menggerakkan pinggulku agar menimbulkan sensasi yang lebih nikmat Maka semakin santerlah erangan dan desahan dari mulutnya yang terbuka, sambil matanya terpejam

Suara-suara itu beriringan dengan lagu Deep Forest dari CD yang terus mengalun mistis Tanganku yang semula memegangi pinggulnya di bawanya naik ke atas agar mempermainkan buah dadanya yang bergoyang-goyang mengikuti gerakan pinggulnya Maka kemudian tanganku mempermainkan buah dadanya itu Kuelus dan kupelintir kedua putingnya yang coklat kemerahan Sekian lama kemudian ia menjerit sambil meracau

“Uhh Uhh Aku orgasme Aku orgasme, Rud Ah Ahh ”

Setelah ia menjerit panjang menandai orgasmenya, ia membuka mata Kemudian ia tidur menelungkup dengan beralaskan bantal sofa, dengan kedua kaki mengangkang terbuka, sehingga belahan vaginanya yang indah, merah dan basah berlendir tampak sangat menggairahkan Ia memintaku juga untuk menelungkup di atasnya

Dengan kedua tanganku yang memegangi kedua buah dadanya sekaligus sebagai penahan berat badanku, aku menelungkup di atasnya Dan kusodokkan dengan lembut penisku yang masih tegang dan keras ke lubang vaginanya dari arah belakang Kini aku yang harus lebih aktif, maka kugerakkan pinggulku maju mundur, naik turun

Bu Via masih terus mengerang dan mendesah terpatah-patah dengan mata yang terpejam Tanganku juga tetap aktif mempermainkan buah dada dan puting susunya Sedangkan mulutku kupakai untuk menelusuri lehernya yang jenjang dan halus Sekian lama kemudian terasa lahar panasku akan meledak

“Uhh Ahh sebentar lagi Sebentar lagi hampir !”, kataku terbata-bata
“Uhh Uhh Aku juga, Rud Jangan kau cabut penismu Kita sama-sama Ahh Ahh”

Sesaat kemudian kami sama-sama menjerit kecil, menandai puncak kenikmatan yang kami capai bersamaan Seperti sebelumnya, Bu Via memintaku tidak segera mencabut penisku Matanya masih terpejam, tapi wajahnya tersenyum Aku juga masih mempermainkan buah dadanya dengan lembut Ia dengan lembut berkata

“Aku bahagia sekali malam ini, Rud ”, yang kemudian kujawab dengan kalimat yang sama

Ia kemudian memintaku mencabut penisku dari lubang vaginanya Lalu ia telentang dan mencium bibirku dengan lembut Ia seterusnya meneguk kopi yang sudah mulai dingin Tampak bahwa ia kehausan setelah permainan seks yang indah itu

Dengan masih bertelanjang bulat, ia berjalan ke luar ruangan itu dan sesaat kemudian membawa sebuah lap dan semprotan air untuk membersihkan spermaku dan lendir vaginanya yang tumpah di atas sofa Aku membantunya membersihkan noda itu

Setelah itu, seperti seorang remaja yang sedang jatuh cinta, ia menuntunku menuju kamar mandi pribadinya untuk bersama-sama membersihkan diri Karena kecapaian dan memang sudah cukup malam, kami kemudian memutuskan untuk tidur Saat aku kebingungan karena aku memakai jeans dan kemeja yang tentu saja tidak nyaman, Bu Via menyarankanku untuk tidur dengan celana dalam saja

“Sudah, pakai celana dalam saja, biar suhu AC-nya kuminimalkan”, demikian katanya

Aku menyetujuinya Ia memintaku tidur di ranjangnya Kulihat Bu Via juga hanya memakai gaun tidur halus dan tipis saja serta celana dalam tanpa mengenakan bra

“Aku memang biasa begini, Rud Rasanya lebih nyaman dan bebas bernapas”, katanya

Di balik selimut, Bu Via memelukku dan menyandarkan wajahnya di dadaku Maka aku tersenyum saja saat buah dadanya yang hangat dan lembut, yang menyembul keluar dari gaun tidurnya yang tidak ditalikan dengan erat, sering terasa bergesekan dengan dadaku Demikian juga dengan Bu Via

Esoknya, pagi-pagi sekali HP-ku sudah berbunyi Kiki menghubungiku Memang begitu kebiasaannya, yang membuatku sering jengkel Tapi jika kutegur, ia hanya akan tertawa-tawa saja Kangen katanya Begitu aku selesai bicara, Bu Via bertanya

“Siapa, Rud? Pacarmu, ya?”

Ia hanya tersenyum ketika aku mengiyakan pertanyaannya Kemudian ia bangkit dari ranjang Tali gaun tidurnya yang terlepas memperlihatkan payudaranya yang mulus putih, serta bukit venusnya yang menonjol indah mengundang gairah Ia membenahinya dengan tenang, sambil tersenyum melihatku terpana melihat pemandangan itu

Kemudian ia ke kamar mandi Segera terdengar suara yang mendesis, mengalahkan suara kran yang mengalir lambat Bu Via sedang pipis rupanya Mendengar suara seperti itu timbul gairahku Sesaat kemudian ia keluar dari kamar mandi Kemudian ia berbisik kepadaku

“Kau tidak ingin mengulang kenikmatan libido semalam, Rud?” Aku tersenyum memahami yang ia maksudkan
“Sebentar, Bu ”, jawabku sambil menuju ke kamar mandi, karena ingin kencing

Setelah itu kami mengulangi percintaan kami semalam Badanku yang segar karena tidur yang nyenyak semalam, membuatku bersemangat melayani gairah libido Bu Via yang juga tampak segar Aku merasakan vaginanya lebih hangat dan justru beraroma lebih menggairahkan pada pagi setelah bangun tidur seperti itu Dan bau badannya juga lebih natural

Kami bercinta sampai Bu Via mendapat orgasme tiga kali Jadi selama bercinta denganku, Bu Via menikmati orgasme sebanyak delapan kali Maka siangnya, ketika aku bertemu dengannya di kampus ia tampak sangat gembira Wajahnya berbinar dan kelihatan sangat bergairah menjalani aktivitasnya hari itu

Begitulah, kini hampir setiap akhir pekan aku selalu mendapat SMS dari Bu Via yang bunyinya begini: “Kau tidak sibuk malam nanti kan, Rud? Bisa datang ke rumah?” Maka setiap mendapat SMS seperti itu segera selalu terbayang sesuatu yang menyenangkan yang akan kami lakukan bersama.

Setiap akhir pekan anaknya selalu bermalam di rumah sepupunya di luar kota sehingga Bu Via sendirian di rumah Dan pembantunya juga pulang karena hanya datang pada siang hari saja Setiap aku mendapat SMS itu, aku juga segera menghapusnya agar tidak terbaca oleh Kiki Di kampus aku juga berusaha bersikap biasa saja dengan Bu Via

Ia dosen yang baik dan dihormati oleh semua orang di kampus Aku sedikitpun tidak ingin merusak citranya Dan ia pun seorang yang professional, meskipun di luar kami sering bercinta dengan libido, ia tetap menghargaiku sebagai mahasiswanya dan ia tetap membimbing tugasku dengan serius Sesuatu yang sangat aku sukai

Bercinta dengannya bukan sekedar mendapat kepuasan libido, aku merasakan sesuatu yang lain. Entah apa itu.

Cerita Sex Melakukan Hubungan Badan Dengan Dosen Cantik



Cerita Hot Terbaik - Banyak orang yang memanggilku Bayu seorang mahasiswa dari salah satu kampus ternama di ibu kota, Dengan berpenampilan slengean membuatku bnayak di kenal, karena memiliki wajah keren di tambah otak yang encer juga. Sehingga bukan hanya sesama mahasiswa kampus namun dosenpun banyak yang mengenalku. Terlebih aku adalah anak dari salah satu donatur tetap kampus ini.

karena hal itulah aku banyak di dekati oleh banyak gadis kampus, mulai dari yang binal sampai yang santunpun mencari perhatian padaku. Tapi aku belum terpengaruh juga akhir-akhir ini karena aku merasa masih muak dengan hubungan yang ada statusnya. Apalagi aku lihat banyak gadis yang terlalu agresif mencoba mendekati aku dengan segala cara.

Hingga aku bosan hingga akhirnya aku bertemu dengan seorang wanita cantik, di tempat parkir pagi tadi. Aku yakin kalau dia mahasiswa baru di kampus ini, karena meskipun tidak tahu semua wajah gadis kampus ini. Namun untuk urusan gadis cantik dan seksi semua ada di memori otakku, tapi gadis satu ini begitu beda dia sangat cantik dengan wajah manisnya tanpa di penuhi make up tebal.

Hampir dari tadi aku mencarinya, namun aku tidak menemukannya juga, sampai akhirnya jam kuliahku berakhir. Dan akupulang dengan hati yang masih diliputi penasaran dengan cewek tadi, sebelum pulang kerumah aku masih mampir dulu di sebuah cafe tempatku biasa mangkal dengan teman kampusku. Tapi hari ini aku sendirian ke sana dan menduduki tempat strategis, yang dapat lalu lalang orang yang keluar masuk di cafe itu.

sampai akhirnya di saat aku sedang menyantap makanan yang aku pesan, aku melihat cewek tadi keluar dari cafe yang aku tempati. Aku segera berhenti dari makanku dan berlari keluar cafe namun ternyata lagi-lagi dia sudah menghilang. Ada perasaan kecewa dariku kenapa dari tadi aku tidak menyadari kalau dia ada di cafe itu, padahal bajunya masih sama dengan yang tadi. Situs Bola

Tapi aku malah melihat keluar jendela sejak masuk cafe ini. Dengan perasaan kecewa aku kembali pulang, sampai dirumah aku tidak semangat untuk belajar ataupun membaca buku yang yang biasany aku baca kembali setelah dari kampus. Yang ada aku mengambil laptop dan membuka situs dewasa di sana aku mencari cerita ngentot dan membacanya sampai beberapa cerita ngentot yang aku baca.


Hingga akhirnya akupun merasakan kantuk dan segera aku merebahkan diri di atas kasurku. Berharap dapat memimpikan gadis cantik yang membuatku penasaran tadi. Hingga keesokan harinya aku terbangun dengan tubuh lunglai, entah kenapa hari ini aku merasa capek yang teramat sangat bahkan aku segan untuk berangakt kuliah namun aku memaksa tubuhku untuk segera berangkat.

Sampai di kampus aku langsung masuk kelas namun tidak bersemangat juga, karena pikiranku masih terpikir pada gadis yang membuatku penasaran kemaren. Begitu dosen datang aku langsung mendengarkan penjelasannya sampai akhirnya jam pertama telah usai. Aku ingin segera meninggalkan kelas namun keburu dosen mata kuliah selanjutnya datang dan itu membuatku terkejut. 

Bagaimana tidak ternyata dosen yang ada di depanku adalah cewek cantik yang menjadi rasa penasaranku mulai kemaren, akhirnya dari perkenalan tadi aku tahu kalau dia adalah dosen baru di kampus ini. Dan mulai hari itu aku langsung mencari perhatiannya mulai sering memberikan pertanyaan sampai menggodanya secara blak-blakan. Awalnya dia marah tapi lama-kelmaan tidak juga.

Hingga akhirnya aku dekat dengan Bu Dona nama dosen cantik itu, dia baru berumur 27 tahun pantas saja masih terlihat begitu muda dan sangat modis. Dan dari penuturannya aku tahu kalau dia juga baru pindah ke kota ini juga, dan diapun tinggal di tempat kos. Saat aku bilang untuk mencari rumah kontrakan saja, dia secara terang-terangan bilang kalau belum mampu melakukan itu.

Dapat membeli satu unit mobil saja sudah cukup baginya, karena dia harus membantu keluarganya juga di kampung. Setelah dua bulan mendekati Bu DOna akhirnya aku berani menembaknya, awalnya dia tidak menerima cinta dariku. Karena dia takut kalau aku hanya akan memainkan hatinya, tapi setelah aku memberi pengertian dan sikap yang lebih padanya akhirnya diapun menerimanya.  

Tapi dengan syarat aku tidak boleh bersikap romantis di kampus bahkan aku harus menyembunyikan hubungan kami. Dengan alasan takut sampai dia di pecat di kampus ini. Aku begitu senangnya mendengar balasan cinta dari Dona, gadis yang terpaut 6 tahun umurku. Banyak mahasiswa kampus yang takjub dengan cara mengajar Bu Dona, dia bukan hanya idola bagi mahasiswa namun dosen yang belum menikahpun mencari perhatian bu DOna.

Hal itu membuatku cemburu tapi aku hanya bisa memendamnya, setiap mau pulang dari kampus dan ketika aku berniat mengantarnya. Maka Dona akan menungguku di halte depan atau dia akan sembunyi dari yang lain baru setelah itu dia akan masuk kedalam mobilku. Ketika Dona bertanya apa aku anak orang kaya, aku bilang kalau ayahku hanya pekerja kantoran biasa.

Dia menerima alasanku itu, karena dia bilang dia takut kalau berhubungan dengan seorang cowok anak dari orang kaya. Karena biasanya mereka hanya mengandalkan harta orang tuanya. Dan hal itu membuatku tidak jujur pada Dona, sampai akhirnya pada suatu hari ketika aku di panggil rektor kampus dan dari sana Dona tahu kalau aku anak dari donatur tetap kampus ini.

Dia langsung berubah sikapnya padaku. Dan tidak mau lagi berhubungan denganku bahkan hpnya tidak aktif lagi, akupun merasa bosan dan kesal akan sikapnya yang berubah drastis itu. Karena sudah 2 minggu akhirnya aku tidak sanggup juga dan bolos kuliah hingga hampir seminggu lebih padahal aku belum pernah begitu dan aku minta mamaku untuk bilang kalau aku sakit.

Setelah delapan hari aku di rumah terus, dan hampir setiap hari ada teman yang menjengukku namun aku bilang pada pembantuku untuk tidak menerima tamu kecuali seseorang dengan nama Dona. Dan hari itu Dona datang betapa senangnya aku kala itu, dengan berpura-pura berbaring di tempat tidurku . Aku menyuruh pembantuku untuk mengantar Dona ke kamarku dan kebetulan hari ini orang tuaku tidak ada di rumah.

Ketika Dona masuk langsung saja aku mempersilahkan dia masuk dan duduk di samping tempat tidurku. Sambil meraba-raba keningku aku hanya terdiam sambil menatapnya dengan begitu tajam, dan tanpa aku duga Dona langsung memeluk erat tubuhku kemudian dia menciumku bertubi-tubi saat itulah aku mengangkat tubuhnya dan memangkunya di atas tubuhku yang terlentang. 

Kembali Dona menciumku tanpa sungkan lagi kami sama-sama saling melumat, dan aku langsung memnbuka baju DOna tapi dia ” Jangan Bayu.. aku takut kamu nanti.. ” Aku mengerti maksudnya langsung saja aku jawab ” Aku akan bertanggung jawab sayang… ” Kemudian aku langsung mencium Dona kembali dan kamipun saling bergumul di atas kasurku kala itu.

Tanpa menunggu lama kami sudah tanpa busana sehelaipun, dengan gairahnya aku tancapkan kontolku pada memek Dona yang sedari tadi melebarkan pahanya. Aku gerakan pelan pinggulku ” AAgghh… aaaaghhhh… aaaaghhh… uuuuggggghghhhhh… aaaaghh… sa.. yang.. ” Kataku di atas tubuh Dona sedangkan dia hanya menggigit bibirnya tanpa berani menatap mataku.

Dari sana aku tahu kalau dia baru pertama kali melakukan adegan sex seperti dalam cerita ngentot ini. Semakin lama aku tancapkan semua kontolku hingga masuk seluruhnya pada memek Dona ” OOuuugghh… ooouuuggghh… aaaagghh… ooouugghh… cepat sayang… nanti.. ada …orang… aaaaghh…aaaghh…” Dia masih takut ketahuan ternyata karena aku kasihan sama DOna.

Akhirnya aku percepat goyanganku pada memek DOna, hingga terasa kontolku menembus memeknya ” OOuughh… aaaghh.. oooouugggghh… aaaaagghhhhhhhh… ooouuuugghhhh… aaaaagghhhh… terus… sayang… ” Tanpa aku sadar spermaku tumpah saat itu juga, sebenarnya aku merasa malu sama DOna. Tapi dia tidak ada pengalaman kurasa, karena begitu cepat aku klimaks.

Dia masih memeluku dengan eratnya sambil berkata ” Makasih ya sayang… ” Katanya dan mendekap erat tubuh bugilku. Aku berkali-kali mencium wajah Dona sambil terus membelai-belai tubuhnya yang memelukku erat. Kemudian aku berkata ” Sayang aku tahu kamu nggak percaya sama cowok sperti aku… karena itu aku berjanji kalau aku akan menjadi cowok yang lebih baik dari sebelumnya.. ” Dia memandangi wajahku lalu menciumku.

Selasa, 20 Agustus 2019

Minggu, 18 Agustus 2019

Video Cewek Cantik Mesum Di Kamar Dengan Om

Video Cewek Cantik Mesum Di Kamar Dengan Om




Sabtu, 17 Agustus 2019

Video Hot Kakaku Nafsuan Dengan Pacar Aku

Video Hot Kakaku Nafsuan Dengan Pacar Aku




Minggu, 11 Agustus 2019

Cerita Sex Kusetubuhi Bidan Cantik

Cerita Sex Kusetubuhi Bidan Cantik



Cerita Hot Terbaik - Awalnya ga ada niat apa-apa saat jemput cewe saya di asramanya, tp pas saya lg mandi tiba2 terlintas di pikiran saya apa nanti si liani ajak aja apa ya? Spik2 temenin saya nyupir? Info tambahan liani adalah teman cewe saya, wajahnya cantik, body nya nafsuin dan boobs nya itu lho, kalo saya taksir sih ukurannya 36, ga tau cupnya.. Yg jelas dibalik baju dinas yg biasa mereka pakek dadanya nyembul, tp biarpun mereka dinas pakek baju lengkap dengan jilbab, tapi kalo di luar baju mereka berani2 lho, apalagi si liani ini, foto2nya doi medsos berani2..

Ada foto lg berenang pakek bikini segala malahan, makanya saya sering bengong jorok kalo lg liatin dia pakek baju dinas dan jilbabnya.. Hahaha.. Kok jd malah bahas liani? Back to topic, liani ini rumahnya dekat dengan rumah saya ternyata itu knp saya punya pikiran buat ajak dy plg ke rmhnya, itung2 temenin nyupir nanti pulang dr merak, tp ga saya omongin ke cewe saya, yg ada ribet nanti dy nanya2, akhirnya jam 4 pun saya lgsg berangkat menuju asramanya dan toll jorr jam segitu trafficnya lg lucu2nya, udah macet mulai dari lebak bulus! Haduh, mau nyampek sana jam brp ini? Sepanjang jalan saya ga pegang hp karena fokus nyupir dan nyari celah buat nyempil sana-sini, sampek akhirnya saya tiba di dekat kampus dy, saya berenti di alfamart buat beli rokok sambil cek hp san ngabarin cewe saya kalo saya dah sampek bidan sange.

S: sayang, dmn? Aku udah di alfamart
C: kok ga bilang dah berangkat sih td? Ak lg nemenin risma beli oleh2 dulu nih yang, sebentar lg pulang kok
S: hmmm.. Yauda, mau plg jam brp nanti?
C: iya yang, ini lg nyari baju sebentar trs plg kok, tungguin yah
S: ok

Akhirnya jam 6 cewe saya datang sama si risma nyamperin saya yg sedang merokok sendirian di dpn alfamart cerita sex

C: ngerokok terus! Ayok matiin rokoknya, kita ke asrama sekarang
S: iya yang, abis bosen ngguin km disini sendirian

Akhirnya saya, cewek saya dan si risma pun ke asrama, smp dpn kampusnya cewek saya bilang

C: yang, nanti yg berangkat ke merak rame gpp ya? Pada mau ikut jg, soalnya bete di asrama aja lg libur bgini
S: yauda gpp yang, drpd bete sepi di jln
C: yauda ak mau ambil barang2 dulu ya, nanti yg ikut ada 4 orang termasuk aku.. 
S: atur aja yang

Akhirnya cewe saya masuk ke asrama ninggalin saya sendirian di dpn kampus, tanla diduga muncul ai liani masih dengan seragam dinas tp ga pakek jilbab, langsung manggil saya

Liani (L): kakak.. Apa kabar? Sambil nyamperin saya dan cium tangan..

S: eh liani, kabar baik.. Liani gmn?
L: baik jg kak, lg nggu cewenya ya? Pada mau mudik ya ka.. Sepi deh di asrama
L: iya, liani ga mudik?
L: pengen sih kak, tp ga ada ongkos buat balik ke rumah.. Hahaha.. Eh iya, rumah kakak di karawaci kan? Ak nebeng dong kak? Kan rumahku jg disana?
Dalem hati saya “pucuk dicinta, ulam pun tiba” tanpa saya minta dy nawarin diri.. Hahaha..
S: boleh, ayo aja kalo mau bareng.. Tp ada syaratnya..
L: apaan tuh?
S: nanti temenin kakak dulu mulangin rombongan ke merak baru nanti kakak anterin pulang sampe rumah deh.. Gimana?
L: hah? Aku mau sampe rmh jam brp kak?
S: ga malem2 bgt kok, makanya ijin sm orang rumah dari sekarang
L: ok deh, ak bilang sm cewenya kakak dulu ya
S: ok.. 

Yes, perangkap berhasil.. Akhirnya bisa ajak liani jalan berduaan nanti pulangnya.. Hehehe.. Ga lama cewe aaya nongol sm temen2nya

C: yang, liani katanya mau ikut? Boleh kan? Skalian dia nebeng kan rumahnya deket sm km..
S: iya yang, td dy udah bilang kok.. Skalian ada temennya aku nanti pulang dari merak
C: oh, yaudah.. Yuk berangkat

Ternyata jalan tol malam itu ga bersahabat, macet dri toll cawang sampek ke tol tangerang (alam sutera) dan kami pun sampek pelabuhan merak jam 11 malam, begitu cewek saya dan temen2nya yg lain pisah di loket, saya ajak liani ngopi sambil ngerokok sebentar di pinggir pelabuhan, sambil liatin kapal ferry

S: liani, ngopi dulu sebentar yuk? Aku ngantuk dan rada asem nih mulut
L: iya kak, aku jg mau ngerokok dulu, asem td sepanjang jalan ga ngerokok

Tepat jam 12 saya dan liani akhirnya berangkat meninggalkan pelabuhan, begitu memasuki jalan tol perut saya mulai keroncongan, lupa td ga makan dulu soalnya. 

S: liani, lapar ga?
L: iya kak, td ak blm makan dr siang soalnya
S: yauda, kita mampir rest area dulu yuk?
L: iya kak, tp traktir ya? Hehe.. Jujur aku ga pegang duit sekarang
S: sip, gampang

Meluncur lah kami menuju rest area, di jalan liani minta ijin buat tidur dan menyenderkan kepalanya di bahu saya..

L: kak, ak tidur ya? Nanti klo dah sampek rest area bangunin aja
S: ok deh
L: makasih kakak.. Sambil merubah posisi duduknya jd bergeser ke kanan dan menyandarkan kepalanya ke bahu kiri saya, saat nyender terasa toketnya menyentuh lengan kiri saya, sontak si otong bereaksi.. Wah, kena nih kayaknya..

Akhirnya sampek lah kami di rest area km brp saya lupa, posisi liani msh tertidur dengan kepala nyender di bahu saya dan toketnya yg masih menempel di lengan saya, rest area ini sepi dan minim penerangan, sengaja saya pilih parkir di ujung dkt toilet, siapa tahu dapat bonus.. Hehehe

S: liani, bangun yuk? Makan dulu
Hmmm.. Harumnya rambut nih anak, kelepasan saya cium kepalanya pas di ubun2.. Wangiiii..
L: hmmm.. Udah sampek kak?
S: iya udah, turun yuk?
L: sebentar lg deh, msh ngantuk.. Smbil manja2an tangannya ngedekep lengan ane.
S: eh, nanti kemaleman lho
L: iya deh ayuk..  

Beres makan kami pun balik ke mobil, sambil menghisap rokok sebatang, saya bilang ke liani

S: liani, istirahat sbentar ya? Kakak ngantuk..
L: iya kak, drpd knp2 nanti di jalan
S: kalo liani mau tidur lg sambil meluk tangan kakak gpp kok? Hehehe
L: beneran kak? Asik, yauda sini kak.. Sambil mendekatkan bdannya ke lengan kiri saya..
L: kak, ak boleh cerita?
S: sok aja
L: ak sm cowokku lg berantem skrg, kita dah 2 hari diem2an.. Menurut kakak gmn?

Sebagai kakak yg baik saya pun memberi beberapa saran ke liani.. Hehee.. Gak terasa udah 30 menit kita cerita2..

L: makasih ya kak
S: buat?
L: udah dengerin cerita aku, ngasih beberapa masukan ke aku
S: iya sama2 liani.. Kebawa suasana, saya pun mencium ubun2nya lg.. Wangi bgt sih rambutmu?
L: iya kak, td sore sblm plg ke asrama ak smpt creambath dulu.. Td pas ak tidur, kakak cium kepalaku jg ya?

Ealah, dia sadar ternyata..
S: iya, abis rambutmu wangi aku suka
L: gpp kak, ak paling suka dimanjain kyk gini, dicium rambutnya, dielus elus
S: dielus apanya? Hehehe.. #mancing
L: semuanya kak..
S: wah, boleh kakak elus-elus? Hehehe
L: nanti cw kakak marah lho sama kita
S: ya jgn bilang2 dong, kan ga ada yg tahu jg.. Kcuali fy tahu berarti km yg ngomong sm dy.. #mulaikebawasuasana
L: ……. 

Cerita seks terbaru Cerita Sex Eksekusi Bidan Hot Yang Nakal “BINAL” – [Part 1] 2017 update setiap hari silahkan simpan halaman ini, cerita bokep sex bergambar terbaru.

Ga pakek pikir panjang, saya cium keningnya, sambil tangan saya mengelus tangannya, turun ke mata, dari mata kiri ke mata kanan, hal itu supaya dy menutup matanya terus turun ke bibir.. Awalnya bibirnya tertutup ga menyambut saya dan tangan say mulai menjamah dadanya.. “Gila, beneran gede ternyata” pikir saya, sontak liani kaget, posisi duduk nya berubah lg lebih mendekat ke saya dan dadanya dibusungkan.. Eemmhh.. Mulutnya mulai terbuka, saya langsung memasukkan lidah saya ke mulutnya dan ternyata lidahnya mnyambut lidah saya, silat lidah pun terjadi sementara tangan saya yg kanan mulai mumbuka kancing baju dinasnya dan menyembullah dua gundukan yg selama ini membuat saya penasaran, saya angkat cup bra nya dan mainin putingnya..

L: geli kak, merinding akunya
S: tp suka kan
L: …..

Sementara itu tangan kiri saya mulai masuk ke celananya, saya rogoh mekinya ternyata udah becek

S: udah basah nih?
L: he eumh, terusin kak.. Pintanya
S: liani, ini udah malem bgt dan kita msh di jalan.. Mlm ini km ga usah pulang gmn? Kita buka room aja yuk? Skalian kakak pengen rebahan
L: hmmm.. Iya sih kak, udah jam 1 pagi sekarang, tp bsk kita plg jam brp? Jgn siang2
S: iya, kita plg aja paginya, lagian kasian orang rumahmu bangun jam sgini buat bukain pintu
L: iya kak, ak kabarin kakakku dulu kalo gitu deh bilang ga jd plg skrg, besok pagi aja pulangnya

Dan akhirnya kami pun meninggalkan rest area, mobil saya pacu sekencang mungkin menuju tangerang, sepanjang jalan liani tidur di posisi yg sama tapi kali ini seragam dinasnya udah terbuka 2 kancingnya sehingga tampak lah belahan nya yg indah itu, begitu keluar pintu tol tangerang liani bilang kalo dy ga bawa baju ganti, nanti masuk hotelnya gmn? Masuk pakek baju dinas bidan? Putar otak akhirnya saya bawa ke hotel transit di tangerang dmn kamar dan garasi ad satu akses jalan jd ga perlu turun dari mobil buat ke resepsionis, orang tangerang pasti tau hotelnya.

Cerita Sex Bercinta Dengan Adik Sendiri Terasa Nikmat

Cerita Sex Bercinta Dengan Adik Sendiri Terasa Nikmat


Cerita Hot Terbaik - Saat itu, 7 Juni, rumah saya sedang sepi. Maklum pemilu,padahal biasanya ramai sekali. Satu rumah dihuni tujuh orang, ayah, ibu, kakaklaki-laki saya yang masih kuliah, saya sendiri SMA kelas tiga, baru sajaselesai Ebtanas dan lulus. Kemudian adik perempuan saya kelas lima SD, lalusepupu laki-laki saya kelas dua SMP dan pembantu satu orang. Oh iya, panggilsaja saya Yuli, asli Tolaki.

Jadi pada saat pemilu rumah yang berada di kawasan PerumahanPemda Kampung Kemah Raya, Kendari jadi sepi sekali. Ayah ke Kolaka, menguruspemilu di sana, kebetulan juga beliau caleg Golkar untuk daerah tersebut. Kakaksaya jadi pengawas pemilu untuk UNFREL Kendari, ibu saya jadi panitia pemilulokal kawasan Kemah Raya. Pembantu dan adik, disuruh bantuin ibu mengurus konsumsi.Praktis yang jaga rumah, saya dengan sepupu saya yang bernama, Ical. Saya belumikut memilih, belum cukup umur, baru 16 tahun lebih dua bulan. Saya dengan Icalsangat akrab, habisnya dia ikut dengan keluarga saya sejak masih kelas satu SD,dan selalu menjadi teman main saya. 

Senin itu, 7 Juni 1999, badan saya pegal sekali, selesaingepel dan membersihkan rumah. Dan seperti biasa saya kepingin dipijitin.Biasanya sih oleh ibu, dan Ical juga, habis dari kecil saya sudah biasamenyuruh dia. Karena agak pegal, saya panggil saja Ical untuk mijitin, Icalnurut saja. Saya langsung berbaring telungkup di karpet depan TV, dan Icalmulai memijit tubuhku. Asyik juga dipijit oleh Ical, tangannya keras sekali,punggungku jadi fresh lagi.
“Duh, Cal…, mijitnya yang lurus dong, jangan miringkiri miring kanan..”, kataku.
“Abis, posisinya nggak bagus kak”, jawabnya.
“Kamu dudukin aja paha Kak Yuli, sepertibiasa…”.
“Tapi…, kak..”.
“Alaaah.., nggak usah tapi…, biasanya kan jugabegitu…, ayo..”, Saya tarik tangan Ical memaksanya untuk duduk dipahaku, seperti kalau dia memijit saya pada waktu-waktu kemarin.

Ical akhirnya mau, duduk dan menjadikan kedua pahaku dekatpantat sebagai bangkunya, dan mulai lagi ia memijit sekujur punggungku. Tapi,pijitan agak lain, makin lama makin saya rasakan tangannya agak gemetaran dannafasnya agak ngos-ngosan.
“Kamu kenapa Cal, capek atau sakit..?”, tanyaku.
“Tidak, tidak apa-apa kak”, jawabnya.
Akan tetapi duduknya mulai tidak karuan, geser kiri dankanan, sementara pantatnya seperti tidak mau dirapatkan di pahaku, agakterangkat. 

Akhirnya, saya menyuruhnya pindah, dan saya bangun, lalududuk mendekati, biasa bermaksud menggoda.
“Ayo.., kamu kenapa, ini pantatmu, selalu diangkat..,tidak biasanya”, sambil tanganku bermaksud mencubit pantatnya.
“Tidak, tidak apa-apa kak..”, jawabnya sambilmenghindari cubitanku, malah tanganku tersenggol celana bagian selangkangannyayang seperti agak tertarik kain celananya dan agak menonjol, melihat itu timbulrasa isengku, karena memang saya dan Ical kalau main seperti anak-anak yangmasih TK, asal ngawur saja.
“Loh.., itu apa di celanamu Cal! , kok nonjolbegitu..”
Mendengar itu Ical merah padam mukanya, lalu ia berdiriingin lari menghindar dari saya, tapi segera kutarik tangannya untuk duduk, dantanganku yang satu menggerayangi celananya memegangi dan meraba benjolantersebut.
“Jangan kak Yuli, Ical malu..”, katanya.
Dasar saya yang nakal, saya pelototin matanya, Ical langsungdiam, dan tanganku leluasa memegang barang tersebut.

Penasaran, saya buka resliting celananya dan menarik keluarbarangnya yang mengeras tersebut, dan astaga, ternyata penis Ical sudahmenegang. Baru kali ini saya melihat penis milik orang yang bukan anak-anak dansudah disunat yang tegang dan keras serta panjang seperti itu. Sementara Icaldiam saja, kepalanya hanya menunduk, mungkin malu atau bagaimana saya tidaktahu. Saya acuh saja, perlahan-lahan, kuelus-elus penis Ical, semakin mengeraspenisnya hingga urat-uratnya seperti mau keluar. Kudengar Ical mendesahtertahan. Lalu kuurut-urut sambil kupijit kepala penisnya yang merah itu, Icalmakin mendesah, 
“Ah.., ah..”

Kugenggam erat penis Ical dan kukocok-kocok dengan perlahan,semakin lama semakin kencang. Badan Ical ikut menegang, sambil kepalanya terangkatke atas menatap langit, mulutnya terbuka, dia mulai agak mengerang,
“Achh..”.
Semakin kencang penis Ical kukocok, semakin menggeliat badanIcal membuat saya tersenyum geli melihatnya. Sampai erangan Ical makinmengeras,
“Ach.., achh..”.
Dan badannya makin menggeliat, hingga mungkin tidaktahan…, ia lalu memelukku erat. Mulanya saya kaget akan reaksinya, tapi sayabiarkan saja, karena keasyikan mengocok penis Ical. Rupanya Ical sudah semakinmenggeliat, hingga tangannya entah sadar atau tidak ikut menggeliat juga,meraba badanku dan payudaraku.


“He Ical…, kenapa..” tegurku, sambil tetapmengocok penis Ical,
“Achh…, achh..”
Hanya itu yang Ical bilang, sementara tangannyameremas-remas payudaraku, dan remasannya yang kuat membuatku merasakan sesuatuyang lain, hingga saya biarkan saja Ical meremas payudaraku, dan Ical lalumenyingkap baju kaos yang kupakai, hingga kelihatan BH-ku dan meremaspayudaraku lagi hingga keluar dari BH-ku.
“Acchh…, accchh” erang Ical,
Saya mulai merasakan kenikmatan tersendiri pada saatpayudaraku tidak terbungkus BH diremas oleh tangan Ical dengan kuat, sedangkanpenisnya tetap saja kukocok-kocok. Dan entah naluri apa yang ada pada Ical,hingga dia nekat menyosor payudaraku dan mengisap putingnya seperti anak bayiyang sedang menyusu.
“Aduh…, Ical…, aduhh”
Hanya itu yang mampu kuucapkan, payudaraku mulai mengeras,keduanya diisap secara bergantian oleh Ical.

Saya juga mulai menggeliat, kutarik kepala Ical daripayudaraku, lalu kudekatkan ke wajahku, kucium bibirnya dengan nafsu yangmuncul secara tiba-tiba, Ical balas mencium, bibir kami berdua saling memagut,lidah bertemu lidah saling mengadu dan menjilati satu sama lain. Tangan Icalmenggerayangi badanku, melepaskan baju dan BH-ku, hingga aku bugil sebatasdada. Kulepaskan juga baju yang dipakai Ical, dan kupelorotkan celananya,hingga Ical bugil tanpa sehelai benangpun, dan kembali kukocok penisnya,sedangkan Ical kembali menyosor payudaraku yang sudah keras membukit.

Perlahan tangan Ical menelusuri rokku lalu menyelusup masukke dalam rokku,
“Acchh…, Accchh”,
Saya dan Ical terus mengerang dan menggelinjang. Tangan Icalmenyelusup ke dalam CD-ku, lalu mengusap-ngusap vaginaku.
“Aduuuhh…, Ical..” erangku, sementara jarinyamulai ia masukkan ke dalam vaginaku yang mulai kurasakan basah, dan Icalmempermainkan jarinya di dalam vaginaku.
“Accchh…, aduuuhh…, acccchh..”.
Tak tahan lagi, Ical menarik lepas rok dan celana dalamku,hingga akhirnya saya kini telanjang bulat. Kemudian Ical mencium bibirku dansaya tetap mengocok penisnya, sedangkan jarinya bermain dalam vaginaku.
“Accchh..” Hanya erangan tertahan karena tersumbatbibir Ical yang keluar dari mulutku.

Kemudian Ical berhenti menciumku, lalu ia mengambil posisimenindih badanku, saya membiarkan saja apa yang akan Ical lakukan, karenakenikmatan itu sudah mulai terasa mengaliri pembuluh darahku. Dan, tiba-tibasaya rasakan sakit yang teramat sangat di selangkanganku.
“Aaccccchh, Ical.., apa yang kau lakukan..”,tanyaku.
Tapi terlambat, rupanya Ical sudah memasukkan batangpenisnya ke dalam vaginaku, dan seperti tidak mendengarkan pertanyaanku, Icalmulai mengoyang batang penisnya naik turun dalam vaginaku yang semakinberlendir dan mulai terasa basah oleh aliran darah perawanku yang mengalirmembasahi vaginaku.
“Accchh…, Ical…, aduuhh Ical..”, erangku.
Badanku semakin menggelinjang, kujepit badan Ical dengankedua kakiku sementara tanganku memeluk erat dan menggoreskan kukuku dipunggung Ical. Semakin kencang goyangan penis Ical dan semakin keras pulaerangan kami berdua.
“Accch…, aduhh..”
Hingga akhirnya kurasakan sesuatu yang sangat nikmat yangterdorong dari dalam…, dan erangan panjang saya dan Ical, “aahh”.Bersamaan semprotan mani Ical dalam vaginaku dan semburanku yang menciptakankenikmatan yang tak pernah kurasakan dan kubayangkan sebelumnya.

Ical menarik keluar penisnya, lalu berbaring di sampingku.Kami berdua saling bertatapan, seperti ada penyesalan tentang apa yang telahterjadi, akan tetapi rupanya nafsu kami berdua lebih kuat lagi. Kuraih kembalidan kudekatkan wajahku ke wajah Ical, kami lalu berciuman lagi dan salingmelumat, kemudian kupegang erat penis Ical, sehingga kembali menegang dankembali lagi kami melakukan hubungan badan tersebut hingga beberapa kali. 

Hingga hari ini saya dan Ical, bila ada kesempatan masih mencuriwaktu dan tempat untuk melakukan hubungan badan, karena mengejar kenikmatanyang tiada taranya, kadang di kamarku, di kamar Ical, ataupun di dalam kamarmandi.

Kamis, 08 Agustus 2019

Cerita Sex Kagak Usah di Perkosa Gua Mau

Cerita Sex Kagak Usah di Perkosa Gua Mau


Cerita Hot Terbaik - Selama di SMA, saya mempunyai kelompok teman yang selalu bermain bersama, 4 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Sebagian besar teman-teman saya melanjutkan ke perguruan tinggi di luar negeri karena memang sekolah saya termasuk sekolah elite di kota J yang menghasilkan siswa-siswi dengan hasil lulusan yang cukup .
baik. Karena saya berasal dari keluarga ekonomi menengah, pilihan sekolah ke LN menjadi tidak mungkin. Dari kelompok kami hanya tersisa 3 teman perempuan dan saya. Kami bingung mau melanjutkan ke mana, tetapi akhirnya kami memutuskan untuk ke kota B yang mempunyai beberapa universitas swasta dan negeri yang cukup terkenal.

Saya, Rika, Nova, dan Jenni memutuskan untuk mendaftar bersama ke kota B. Di sinilah petualangan kami dimulai. Kami berkumpul bersama di rumah Jenni dan orang tuanya meminjamkan mobil mereka untuk kami pakai. Kami memang sering pergi berkelompok dengan meminjam mobil orang tua dan kadang sampai menginap beberapa hari di luar kota.

Jadi pada saat kami pergi, orang tua teman-temanku tanpa curiga mengijinkan putri-putri mereka berangkat ke kota B dan menginap tiga malam di sana. Sekalian liburan kata kami. Perjalanan ke kota B berjalan lancar dan kami menghadapi ujian masuk dengan kepercayaan tinggi. Maklum, kami semua termasuk berotak encer. Sore hari kami setelah selesai ujian masuk, kami segera mencari penginapan yang terkenal dengan daerah sejuknya di sekitar kota B. Kami menyelesaikan administrasi dan segera masuk ke kamar.

“Wah! Ternyata kamarnya besar juga yah! Ada ruang tamunya lagi,” kataku. “Budi, kamu tidur di sofa aja yah! Kita berdua ambil ranjangnya!” sahut Nova. “Yah… Curang… kan baru kali ini saya menginap bareng perempuan dalam satu kamar! Siapa tahu….” komplainku. “Maunya..” kata Jenni sambil mendorong diriku ke arah sofa.

Kami semua menjatuhkan pantat di sofa sambil melepas lelah. Setelah berbincang selama setengah jam mengenai soal-soal Ujian masuk tadi siang, kami pun bergantian mandi menyegarkan badan. Kami pun memesan makan malam dari room service karena kami terlalu lelah untuk keluar mencari makan. Rika akan menyusul besok pagi dan ketemuan di kota B.

Dia sudah menghadapi ujian masuk seminggu lalu. Pilihan universitasnya berbeda. Oh iya, saya belum menjelaskan penampilan teman-teman saya. Rika : Gadis ini pemalu dengan badan kecil yang sangat indah. Saya tahu ini karena Rika sangat suka memakai baju yang menunjukkan lekuk badannya. Dadanya berukuran sedang saja, 34B (saya tahu setelah melihat BH- nya dan BH yang lain nanti). Kecil-kecil imut merupakan kesan yang diberikannya. 

Senyumnya manis sekali. Nova: Gadis ini juga berbadan kecil tetapi dengan dada yang terlihat jauh lebih besar daripada milik Rika. 34C ukuran BHnya. Mulutnya kecil dengan bibir tipis yang memberikan senyum menggoda. Hampir semua anak laki-laki di sekolahku mengejar dia. Manis dengan dada besar. Siapa yang tidak tertarik? Jenni: Gadis bertubuh jangkung yang senang memakai kaos longgar dan berjiwa bebas. Asyik diajak bertukar pikiran, pintar, dan sedikit tomboi. Senang sekali olahraga dan sangat jago bermain volley. Paling enak jadi lawan mainnya di lapangan. Posisiku sebagai tosser sering membuatku berada di depan net dan berhadapan muka dengan Jenni. Posisi siap menerima bola dan kaos longgarnya sering mengganggu konsentrasiku di lapangan.

Jenni : “Mau ngapain nih? Baru jam 6 sore kita dah selesai makan malam.” Nova : “Kita main kartu aja yuk” Budi : “Memangnya bawa?” Nova : “Bbawa kok. Rika, ayo dikeluarin. Kita main poker aja.

Pakai uang bohongan aja. Biar seru ada taruhannya.” Kami pun bermain selama satu jam ketika Nova menyeletuk. 


Nova : “Tidak seru nih.. bosan.. gimana kalau dibuat lebih seru?” Budi : “Maksud kamu, Nov?” Nova : “Strip poker!!” “Gila kamu, Nov!” Nova : “Kaga berani?” Saya lagi terpatung dengan keberanian ide Nova.

Jenni : “Siapa takut? Berani kok walau ada Budi!” Pipi saya jadi memerah dan berasa panas. Ada rasa malu juga. Glek.. saya menelan ludah.. Ada kemungkinan dua gadis muda cantik akan telanjang di depanku.

Nova : “Berani tidak, Bud? Diam aja. Malu yah telanjang di depan cewek-cewek?’ Wah, otakku langsung berputar cepat. Harus memikirkan semua kemungkinan. Jangan sampai saya kalah dan tidak melihat gadis-gadis telanjang.

Budi : “Berani dong! Tapi nanti kalian curang, kaga berani buka beneran!”

Nova : “Kalo ada yang kaga berani buka, kita semua yang paksa buka! Setuju tidak?” Kita semua menganggukkan kepala menandakan persetujuan. Jantungku makin berdebar kencang dan kelaminku mulai mengeras karena kemungkinan kejadian di depan mata.

Budi : “Ya dah.. Aturannya gimana nih Nov?”

Nova : “Kita semua punya modal 1000. Taruhannya setiap kelipatan 10 dan paling besar 100. Kalau modal 1000 habis, gadaikan pakaian dengan harga 500. Setuju?” Kami semua setuju. Budi : “Kita main sampai kapan? Sampai satu orang bugil atau sampai semua bugil?”

Nova : “Sampai semua bugil dong! Biar adil!!” Jenni: “Ok deh. Tapi kasihan Budi dong. Dia kan paling cuma punya 3 potong baju. maksudnya cuma kaos, celana dan celana dalam. Kita cewek-cewek kan kelebihan BH.” Nova : “Iya yah… ya udah biar adil, kita semua lepas BH deh.”

Nova langsung dengan cekatan melepas BH merah mudanya tanpa melepaskan kaos dan melemparkan BHnya ke mukaku. Harumnya BH langsung memenuhi hidungku. Tanpa kusadari BH kedua pun mendarat di mukaku. Ini milik Jenni. BH dengan warna cream kulit. Hahahahaha… kamipun tertawa bersama. Nova : “Ayo mulai! Sudah adil kan, Bud? Kita masing-masing cuma punya 3 modal.” Budi : “Sebentar.. pakaian yang sudah ditanggalkan bisa dipakai lagi ga?”

Nova : “Hmm… TIDAK BOLEH! Yang sudah lepas, tidak boleh dipakai lagi!” Budi : “Kalau yang sudah bugil kalah lagi gimana? Kan modalnya habis!!” Nova : “Banyak nanya yah kamu, Bud! Gimana Jen?” Jenni : “Boleh dipegang-pegang deh sama yang menang. Dipegang-pegang selama 1 menit!” Wah asyik nih peraturannya… tetapi otakku sudah mulai pindah ke kelamin nih.. “Pegang doang kaga seru ah, gimana kalo dadanya dihisap-hisap!”

Nova : “Ih kamu, Bud…. Mau dong!!” Dengan suara manisnya sambil melirik nakal ke arahku!” Jenni dan Nova tertawa terbahak-bahak. Nova : “Tapi kalau kamu yang sudah bugil dan kalah gimana, Bud? Saya hisap tititnya yah!!” Jenni : “Wah saya juga mau hisap titit Budi!” Benar-benar tidak disangka! 3 tahun bersama di SMA, saya tidak menyangka teman-temanku ini nakal juga. Permainan pun dimulai. Keahlianku bermain strip poker di komputer ternyata sangat bermanfaat. Jenni segera kehilangan modal awal sehingga harus menggadaikan modal berikutnya. Jenni hendak membuka celananya, tetapi dicegah oleh Nova. Nova :”Wah kaga boleh sendiri yang nentuin buka celana. Budi, mau suruh Jenni buka apa?” Wow, thanks Nova! Aku teringat kalau mereka sudah lepas BH, tentunya dengan melepas kaos, dada Jenni akan terbuka.

Budi : “Tentu saja kaos dong. Kapan lagi bisa lihat payudara dari dekat!” Jenni dengan malu-malu mulai melepas kaosnya dan dengan segera menutupi puting payudaranya dengan satu tangan. Saya terkesima dengan pandangan indah di depan mata. Animasi strip poker di permainan komputer tidak seindah pemandangan di depan mata. Nova : “Jen.. mana boleh ditutupin dadanya. Buka dong!” Nova menggaet tangan penutup payudara dengan segera. Jenni sedikit memberontak sambil memerah wajahnya. Jenni tertarik tangannya, memperlihatkan payudara terbuka dan menggantung indah di depan wajahku. Glek.. saya menelan ludah. 

Jenni : “Bud, tutup mulut dong.. Masa sampai menganga terbuka gitu melihat dada gue.” Jenni dan Nova tertawa. Ini membuat Jenni jadi relaks dan pasrah dadanya terpampang jelas. Wah kalo mereka serius kayak gini, mendingan saya kalah saja. Mengingat kalau kalah terus, tititku akan dihisap selama 1 menit setiap kekalahan. Hahahaha.. otakku kotor juga. Maka dilanjutkanlah permainan. Dengan segera saya menjadikan diri telanjang. Celana dalam saya buka perlahan-lahan memperlihatkan titit yang sudah mengeras sejak tadi. Saat itu, Nova, dengan payudara montoknya pun tinggal celana dalam saja. Kedua gadis ini memperhatikan celana dalamku dengan seksama sambil menahan napas menunggu tititku seluruhnya terlihat. Nova : “Wah sudah keras yah, Bud! Bagus lho bentuknya!”

Budi : “Gimana tidak keras… ngelihat dua pasang payudara yang bagus-bagus!” Rupa-rupanya Nova sudah tidak tahan lagi. Aku langsung ditabraknya dan tititku langsung dipegangnya. Dengan gemas Nova mulai mengocok tititku sambil sesekali dijilatnya. Tentu saja saya tidak tinggal diam. Tanganku mulai meremas-remas payudara Nova yang cukup besar. Tidak cukup dengan remasan, akhirnya aku meraup payudara kiri dan mulai menghisapnya.

“Ahh.. Enak banget, Bud! Terus hisap..” Sambil menghisap payudara Nova, tanganku mulai melepaskan celana dalamnya. Karena saya tidak mau melepaskan hisapan, tentu saja melepaskan celana dalam jadi lebih sulit. Nova membantu dengan melepaskan celana dalamnya sendiri. Tititku yang menjadi lepas dari pegangan Nova, langsung disambut Jenni dengan kulumannya. Mimpi apa semalam. Dua gadis sudah mengulum tititku. Kami pun pindah ke ranjang. Saya berbaring di ranjang dengan titit menjulang langit. Nova melanjutkan memberikan payudaranya untuk saya hisap dan Jenni kembali mengulum tititku. Tangan saya mulai bergerilya ke vagina Nova. Basah. Licin. Saya pun mulai menggesekkan jari ke clitorisnya. Licin sekali. Nova pun mendesah dengan kenikmatan yang dialaminya di bawah. Jenni yang melihat Nova mengalami kenikmatan, mengubah posisi pantatnya ke sebelah mukaku. Badan jenjangnya memang membuat posisi hampir 69 tersebut sangat mudah terjadi. Tanganku pun menggosok vagina Jenni yang juga sudah sangat basah.

Tangan kiri di vagina Jenni, tangan kanan di vagina Nova. Kukocok keduanya dengan kelembutan yang lama-lama bertambah cepat. Jenni dan Nova blingsatan dibuatnya. Jenni berguncang hebat sampai melepaskan hisapan di tititku dan mengeluarkan lenguhan panjang yang sangat seksi. Nova menyusul dengan teriakan yang tidak kalah seksinya. Keduanya terjatuh di kiri kananku dengan lemasnya. Aku yang sudah tegangan tinggi tidak mau tinggal diam. Aku menghampiri Nova dan membuka lebar-lebar selangkangannya. Terlihat vagina bersih yang sangat indah. Bulu- bulu halusnya sangat seksi. Aku mulai menggesekkan kepala tititku ke vagina Nova. Ah….. licin dan enak. Belum pernah aku merasakan kenikmatan seperti ini. Nova yang mulai merasakan kenikmatan, mulai bereaksi dengan menggerak-gerakkan pinggulnya mengikuti irama gesekan.

Nova semakin meracau…”Oohhh… aahhh… ohh..my… God…..Enak banget Bud” “Terus Bud… Enak… ahhh… aahhHHH….AAAHHHHHH…Gila.. enak banget Titit lu Bud!! Gue dah sampe nih” “Baru digesek aja dah enak gini yah, Bud… gimana kalo dimasukin yah? Masukin deh Bud..” “Serius lu, Nov? Lu mau gue perawanin? Gue sih dah nafsu banget nih.” “Iya, Bud… Gue pengen ngerasain titit lu di dalam gue… di luar aja dah enak, apalagi di dalam.” Aku tidak pikir panjang lagi.. langsung berusaha merangsek ke dalam vagina Nova.

“Oww.. pelan-pelan Bud.. Sakit tahu!!” “Ok, Nov.. gue pelan-pelan nih” Pelan-pelan kepala titit gue mulai terbenam di vagina Nova. Terasa mentok. Aku yang tidak pengalaman berpikir kok tidak dalam yah? “Nov, udah masuk belom sih?” Nova yang mulai meringis menahan sakit, “Kayaknya sih belom deh… tapi terusin aja.” “Lu yakin, Nov? Kayaknya lu kesakitan gitu.” “Terus aja, Bud. Gue pokoknya mau titit lu di dalam gue.” “Ya udah kalo gitu.. Gue terusin nih..” Dengan tiga sodokan keras yang disertai rintihan Nova, akhirnya tititku masuk juga sepenuhnya.

“Wah.. Nova… kayaknya titit gue dah masuk semua nih” “Iya.. Bud…” sambil menahan sakit “diam dulu, Bud.. jangan digerakin dulu..gue masih rada sakit..” Ahh.. nikmatnya vagina perawan.. tititku berasa banget diremas-remas oleh vagina sempit Nova. Tanpa kusadari, aku mulai menggerakkan pelan- pelan pantatku. Keluar masuk secara perlahan. Nova pun mulai bernafas secara teratur dan mulai menikmati kocokan lembut di vaginanya. “Pelan-pelan yah Bud… masih sakit tapi dah mulai enak nih… vagina gue berasa penuh banget diisi titit lu” Jenni yang dari tadi menonton menunjukkan ekspresi tidak percaya. “Gila lu berdua.. beneran ngentot yah?” Jenni pun mendekati TKP dan memperhatikan dengan seksama.

“Gila.. gila.. titit lu beneran masuk ke vaginanya Nova, Bud!” “Iya Jen.. Enak banget vagina Nova.. gue bisa ketagihan ngentot nih.” Tiba-tiba ada keinginan yang luar biasa untuk segera sampai.. kupercepat goyanganku. Nova pun semakin mendesah menggila. “Ahhh… Ohhh…Ahhh…Ohhh…Bud.. gue mau sampe lagi nih” “Barengan Nov.. gue juga mau sampe..” Di kepalaku tidak teringat lagi pelajaran Biologi, kalau sperma ketemu sel telur akan menghasilkan zygot yang akan berkembang menjadi bayi. “Ayo.. Bud… kita bbaaareeennggg….” Croootttt…croottt.. croottt…Tiga kali aku menyemprotkan mani ke rahim Nova. Ahh… ini perasaan yang luar biasa… kenikmatan berhubungan badan dengan seorang gadis muda yang cantik. Beda banget sama masturbasi. Hubungan langsung lebih nikmat. Aku langsung terjatuh lemas di sebelah Nova. Jenni yang melihat pertunjukkan langsung bagaimana berreproduksi mulai mendekati tititku lagi dan menghisapnya dengan lembut. Nafasku yang tersengal-sengal perlahan-lahan menjadi teratur seraya menikmati hisapan- hisapan Jenni. Dikocoknya perlahan tapi pasti membuat tititku menjadi tegang kembali. “Bud, jangan dimasukin yah. Ini pengen gue gesek-gesek ke vagina.”

“Iya, Jen.” Jenni pun mengambil posisi WOT dan mulai menggesek-gesek vaginanya di atas tititku. “Enak banget, Jen” Goyangan lembut Jenni membuat payudaranya bergoyang-goyang secara anggun. Pemandangan yang sangat indah. Jenni merupakan salah satu wanita impianku. Tinggi, berdada montok, atletis, senang bercanda, dan baik hati. Sekarang dia sedang menggesekkan kelaminnya dengan kelaminku. Ah.. kepengen masukin d. Segera kubalikkan posisi sehingga aku sekarang di atas. Kakinya kubuka lebar-lebar. Terlihat vagina yang sangat indah. Bahkan lebih indah daripada punya Nova. Mulus, hampir tanpa bulu. Warnanya pink dan telah basah mengkilap. Tititku langsung berkedut-kedut melihatnya. Kuarahkan tititku ke vaginanya. “Bud, jangan dimasukkin yah!” “Kenapa Jen? Sudah tidak tahan nih” “Jangan Bud… jangan sekarang.” suaranya lembut meluluhkan hati. Entah kenapa aku berhenti memaksakan kepala tititku. Akhirnya aku hanya menggesek-gesekkan kepala tititku di muka vagina Jenni.

“Ah… iya Bud.. Begitu saja… gesek saja terus… Ahh… Ahhh” Jenni mulai lebih relaks dan lebih melebarkan posisi kakinya. Melihat itu, aku semakin cepat menggesekkan titit. Semakin cepat gesekan, semakin keras desahan Jenni. “OOhhhh… AHhhhh..enak Bud… Teruss.. Terusss.. Lebih cepat lagi… Tee..teeeruussss…. AHHHHHH.”

Jenni mendapatkan orgasmenya dan cukup banyak cairan O-nya yang keluar. Kasur menjadi basah sekali. Aku melihat Jenni mengalami orgasme yang sangat seksi sampai aku terdiam terkesima. Jenni cantik sekali…Aku benar-benar terpesona.. Sepertinya aku jatuh cinta dengan Jenni. Nova yang telah cukup beristirahat dan melihat Jenni telah lemas mengambil alih situasi. Dipegangnya tititku dan dikocoknya perlahan. Tititku yang masih belum puas dengan Jenni membuat otakku segera beralih ke Nova dan menyuruhku untuk melampiaskannya ke Nova. Lagi pula tititku bisa coblos ke dalam Nova. Dengan segera kubalikkan Nova dan kucoba Doggy style di sebelah Jenni yang masih terbaring lemas.

Ternyata Doggy style memberikan sensasi yang berbeda. Rasanya tidak bisa dituliskan dengan kata-kata.. Hanya nikmat.. Walaupun Nova yang sedang aku sodok, tatapanku tidak lepas dari Jenni. Jenni membuka matanya dan menatapku dengan penuh kemesraan. Senyumnya yang manis membuat hatiku bingung. Di sini aku sedang jatuh cinta dengan Jenni, tetapi tititku sedang menikmati pelayanan Nova, dan Jenni tersenyum kepadaku. Ah bingung….. Aku pun tersenyum balik ke Jenni sambil semakin keras menyodok Nova. Sodokan kerasku yang terus bertubi-tubi dari belakang membuat Nova tidak dapat menahan diri lagi dan dia mendapatkan orgasme lagi. Aku memperlambat sodokanku agar Nova bisa menikmati orgasmenya. Jenni bangun dan memberikan payudaranya ke mukaku.

“Hisap Bud! Biar lu tambah seru!” Ah.. nikmatnya tetek Jenni.. Kenyal tetapi kencang. Tentu saja akibat tetek Jenni yang nikmat, goyanganku ke Nova semakin bertambah cepat. “Gila lu Bud, enak banget sih dientot dari belakang sama lu… gue.. mauuuuu… Ahhhhh…” Nova pun orgasme lagi. Aku pun tidak tahan nikmatnya menghisap tetek Jenni sambil doggy ke Nova dan akhirnya.. croott…croott… dua kali aku semburkan spermaku. “Bud enak banget disemprot elu… Rasanya nikmat.. kayak mandi air hangat.. tapi ini rasanya di dalam.’ Posisi kami belum berubah.. aku masih menancapkan titit ke dalam vagina Nova sambil terus menyemprotkan sisa-sisa sperma dan mulutku terus mengulum, menghisap dan menggigit-gigit payudara Jenni. “Enak yah Bud, isap tetek gue dan ngentot-in Nova” “Iya Jen! Cuma impian bisa threesome kayak gini tapi gue bisa ngerasain kejadian benernya.” “Udah dong Bud, cabut titit lu. Pegel nih nungging melulu” timpal Nova.

Kucabut tititku tetapi pandanganku terus menatap mata Jenni. Kelihatannya aku benar-benar jatuh cinta. Malam itu kami tidur bertiga dalam keadaan bugil. Jenni di kananku, Nova di kiriku. ****** Tok tok tok.. Pintu kamar hotel diketuk. Nova yang telah bangun lebih dulu membuka pintu dan Rika terlihat telah sampai dihantar oleh orangtuanya.

“Eh.. Rika” Nova panik “Bokap Nyokap lu mana?” “Tenang Nova, mereka cuma menghantarku kok.. tadi langsung jalan lagi ke kota C.” “Wah… lega.. gue pikir mereka mau masuk ke dalam.” “Memangnya kenapa Nov? Eh… lu kok kaga pake BH?” “Itu dia Rik.. takut ketahuan.. Gue kemaren berhasil nih” “Berhasil apaan sih, lu?” “Gue kasih perawan gue ke Budi!!” “Haahh?? Yang bener lu? Jenni juga? Kita semua kan memang kepengen banget dientot Budi!!” “Jenni belum.. masih perawan dia.. kayaknya takut.. tapi udah main juga sama si Budi, cuma belum dimasukin aja.” “Gue jadi horny nih, Nov. Budi di mana? Mau gak yah dia?” “Masih tidur tuh.. lu bangunin aja.. laki-laki kalo dikasih perawan mana ada yang nolak.” “Hahahaha…bener juga lu!” “Tuh lihat, Rika. Ada yang menonjol di selimut. Dia masih telanjang lho. Kita kemaren tidur begitu gayanya.” “Jenni mana, Nov? Kok kaga ada?” “Lagi di kamar mandi. Tuh lu urus si Budi aja. Pagi-pagi dah tegak gitu. Lu hisap aja dulu tititnya.”

Rika pun menghampiri ranjang dan segera menarik selimut sehingga tititku terbuka dengan leluasa. Aku yang masih tidur tidak sadar apa yang sedang terjadi hanya mengetahui kalau tititku mengalami kenikmatan. Perlahan-lahan kubuka mataku berpikir Nova atau Jenni sedang mengulum si junior. “Hah? Rika? Ngapain lu?” tanyaku tanpa berusaha melepaskan diri. Lagi enak kok masa melarikan diri. Betul gak? “mmlammggii hissmmmaaapp mttiimmtiitttmm mmlu” Jawab Rika dengan tidak melepaskan muatan di mulutnya. “Hahahaha” Nova tertawa geli. “Lanjutin aja Rik, si Budi kaga nolak tuh.. cuma ngeliatin lu sambil merem melek gitu.” Jenni yang mendengar tertawanya Nova, segera melongok keluar dan cukup kaget melihat Rika sedang mengulum tongkat kenikmatanku. “Eh.. Rika… baru sampe langsung sarapan aja nih” tukas Jenni dengan nada yang menunjukkan kekagetan. Jenni keluar dari kamar mandi sambil masih mengeringkan rambutnya. Body Jenni memang luar biasa.

Aku tidak bisa melepaskan pandangan dari tubuh langsing dengan payudara yang sempurna itu. “Budi.. jangan ngeliatin gue aja dong.. Rika dah nafsu tuh… puasin gih… kayak lu puasin kita berdua kemarin. Iya gak Nov?” “Iya Jen.. Ayo Bud.. Puasin Rika.. Perkosa dia.. hahahaha..” “Kaga usah diperkosa.. orang gue mau secara sukarela kok” timpal Rika. Mendengar jawaban Rika, aku segera beraksi. Kucium bibirnya dan kami melewatkan beberapa menit melampiaskannya sambil bertukar air liur. Rika badannya kecil sehingga dengan mudah kuangkat dari tepi ranjang dan meletakkannya di ranjang. Kudekati Rika dan menciumnya lagi. Kali ini tanganku tidak tinggal diam. Payudara Rika aku pijat dan remas-remas halus.

Kaos ketatnya segera kubuka memperlihatkan tetek mungil yang kencang. Pentilnya telah keras menjulang ke atas. Pentil yang bagus dan segera kulumat. “Ohh.. enak banget Bud.. terus Bud….aahhh.. ahhh..” Rika meracau kenikmatan. Hisapan dan kulumanku pun bertambah keras. Tititku sudah sangat kencang sekali. Dengan sedikit agak kasar kulepaskan semua pakaian yang masih melekat di Rika. Wow.. ternyata Rika mempunyai bulu jembut yang sangat lebat. Lebat tapi terlihat sangat rapi dan terawat. Kudekati vaginanya dan tercium wangi vagina yang merangsang.

Tapi Jenni punya lebih wangi. Ah.. Jenni lagi.. ini ada gadis yang sukarela memberikan perawannya, kok masih mikirin perempuan lain. Kulirik Jenni dan kulihat dia tersenyum penuh pengertian. Kujilat vagina Rika sambil terus melihat Jenni. Jenni pun tersenyum terus dan memberikan anggukkannya seakan-akan mengerti kalau aku sedang bertanya bolehkan aku menjilat memek perempuan lain. “ Ohh…oohhh… enak banget Bud.. baru dijilat aja gue dah kayak gini..” “Suruh Budi ngentotin elu, Rik… Pelan-pelan yah Bud.. Kemaren gue cukup sakit lho” Nova menghangatkan suasana.

“Iya Bud.. masukin dong buruan.” “Yakin lu, Rik?” Aku bertanya kepada Rika tetapi tatapanku kembali ke Jenni. Jenni pun mengangguk kembali. Aku pun segera membuka lebar selangkangan Rika. Vagina Rika terlihat sangat imut, karena memang Rika orangnya cukup kecil. Tinggi badannya hanya di bawah bahuku sedikit. Perlahan-lahan aku dorong tititku ke dalam vagina Rika. Rika yang sudah sangat basah hanya bisa mendesah. Kepala tititku sudah masuk sepenuhnya tetapi seperti ketemu tembok. “Siap Rika? Ini dah di depan selaput dara nih. Tinggal gue sodok masuk” Entah kenapa sekali lagi aku melirik ke Jenni dan Jenni pun tersenyum kembali. Senyum yang sangat manis. “Iya Bud.. sodok aja.. perkosa gue.. bikin gue hamil.. gue mau anak dari lu.” Rika sudah lupa daratan. Kupegang pinggul Rika dengan erat dan kudorong dengan penuh kekuatan. Blesss.. masuk sudah. Rika menitikkan air mata menahan sakit. “Lanjut Rik?” “Iya Bud.

Dah mulai terbiasa nih. Rasanya penuh banget vagina gue” Proses menyetubuhi Rika pun segera berlangsung. Keluar.. masuk…keluar… masuk..pelan-pelan tetapi pasti vagina Rika semakin basah. “Gila….Enak..banget….Tahu gini… dari kemaren… gue…ikutan…nginep….”Rika semakin larut dalam kenikmatan. “Ohh…ooohh…enak… aahh.. terus.. Bud.. yang cepat.. Bud!” Kuturuti kemauannya. Semakin cepat aku menggoyang Rika, payudaranya pun semakin liar tergoncang-goncang. “Bareng yah Rika.. gue juga dah mau nyemprot..” “Ayo Bud.. bikin gue hamil.. semprot yang banyak…AAARRRHHHH” Kami berdua pun orgasme luar biasa. Vagina Rika memeras semua sperma yang ada di tititku. Kucabut tititku dan terlihat tetesan darah perawan merembesi sprei. Noda darah perawan Rika dan Nova terlihat bersebelahan.

Wah aku harus membeli sprei ini dari hotel. Kenang-kenangan pikirku. Jenni menghampiriku dan menciumku di bibir dengan ciuman yang sangat lembut. Tiba-tiba ada perasaan bersalah di hatiku. Sepertinya Jenni tahu karena dia bilang, “Tidak apa-apa Bud. Kita semua memang ingin menikmati titit lu.” dan kemudian dia menciumku lagi. Ciuman yang penuh mesra. Nova mengganggu ciuman kami dengan mengambil tititku dan menghisapnya. Jenni mengganguk kembali dan merebahkan tubuhku. Nova terus menikmati permainannya di bawah. Jenni menduduki kepalaku dan memberikan vaginanya untuk kuhisap. Ah.. nikmatnya memek Jenni. Kujilat dan kujilat terus sambil kami terus bertatapan mata. Aku benar-benar jatuh cinta. Pagi itu aku digilir tiga perempuan cantik. Jenni tetap hanya meminta digesek-gesek saja.

Nova dan Rika berhasil membuatku menyemprotkan sperma di dalam mereka sebanyak dua kali. Kami baru selesai ketika kami sudah kelelahan dan kelaparan. Sudah waktunya makan siang. ****** Epilog: Kami berempat berhasil masuk universitas di kota B dan sepakat untuk mengontrak rumah untuk tinggal bersama. Orang tua kami tidak ada yang curiga. Mereka pun setuju mengontrak rumah lebih enak daripada kos-kosan. Bisa masak dan cuci baju sendiri. Tidak takut ada barang yang hilang. Empat tahun kuliah, sehari pasti minimal sekali aku menyetubuhi salah satu dari tiga wanita cantik tersebut.

Dengan Jenni, selalu hanya gesek-gesek. Dengan Rika dan Nova, tentunya celup-celup dong. Tidak ada yang hamil karena kami menghitung kalendar dengan sangat disiplin. Sesudah lulus pun kami masih sering berkumpul untuk “bermain”. Nova bertemu dengan suaminya di tempat kerja. Rika bertemu dengan suaminya di kuliah S2. Jenni akhirnya menjadi isteriku.

Perawannya baru diberikan pas malam pernikahan. Kami berdua punya dua orang anak. Jenni sering mengundang Nova dan Rika untuk bermalam di rumah kami. Saking seringnya, aku berhasil menghamili Nova dan Rika. Anak kedua Nova dan anak ketiga Rika mirip sekali denganku. Untung suami mereka tidak pernah ada yang curiga. Alasannya karena sering bergaul denganku, jadi mirip deh anaknya.